Minggu, 03 Juni 2012

Tips Praktis Melejitkan Kinerja


Manusia bukan mesin yang dapat bekerja tanpa bantuan orang lain. Namun, sehebat-hebatnya mesin, kita mengenal istilah turun mesin. Kemampuan mesin tidak seperti ketika masih baru. Mesin ada saatnya untuk diremajakan. Bagaimana dengan manusia? Manusia juga butuh dukungan agar kinerjanya maksimal. Berikut beberapa saran.

1. TEMUKAN ALASAN ANDA BEKERJA
Umumnya, alasan setiap orang bekerja adalah untuk mendapatkan upah. Upah itu penting untuk menghidupi keluarga dan orang-orang lain yang dicintai. Tidak ada yang salah dengan alasan ini. Banyak juga orang yang berpikir demikian. Namun, C. Peter Wagner dalam bukunya The Church in the Workplace menyebutkan bahwa bekerja adalah sarana untuk memuliakan Allah dan mentransformasi masyarakat. Berarti, dampak sebuah pekerjaan itu bukan hanya pada diri sendiri. Dampak yang lebih luas adalah bagi masyarakat. Benarlah ketika St. Paulus mengatakan bekerjalah seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.
Bila kita menyadari bahwa kita sedang bekerja untuk Tuhan, sangat pantas bila kita bekerja all out karena Dia pantas menerimanya. Bukankah Dia telah memberikan yang terbaik bagi kita?
2. MILIKI FIGUR IDEAL
Tak dapat dimungkiri bahwa orang lain bisa menginspirasi kita. Di seputar kita banyak orang yang punya kinerja yang pantas ditiru. Walau terpuruk, mereka dapat mengelolanya bahkan menjadikan keterpurukan itu sebagai cambuk untuk sebuah kinerja maksimal. Besi menajamkan besi. Manusia menajamkan sesamanya.
Adakah figur seperti itu sekarang? Pasti ada! Sejak zaman dahulu hingga sekarang, selalu ada orang yang menunjukkan kegigihannya. Tak mudah patah arang. Semangat terus menggelora untuk memberi yang terbaik.
4. HARUS SMART
Tanpa target, kinerja bisa jadi kendor. Namun, bila punya target semangat bisa terpacu. Karena itu bekerja perlu SMART. S=specific. Bekerja harus spesifik. Pekerjaan apa yang hendak ditekuni. M=measurable. Rencana-rencana dalam pekerjaan kita harus terukur. Perlu punya angka tertentu yang hendak dicapai. A=achievable. Semua rencana harus dapat dicapai. R=realistic. Hidup ini harus realistis. Logika yang Tuhan berikan difungsikan maksimal. T=time bound. Ada batas waktu yang ditetapkan. Kapankah rencana-rencana dalam pekerjaan itu akan dicapai?
5. DENGARKAN SEKELILING ANDA
Mengutip pernyataan Presiden SBY beberapa tahun lalu, ia berkata kritik itu obat bila diberi sesuai dosisnya. Bila hal ini diterapkan dalam pekerjaan, kritik itu ibarat obat yang menyembuhkan. Ia dapat menyembuhkan, terutama menyembuhkan kemalasan dan ketakkonsistenan dalam bekerja.
Kritik tidak selalu negatif. Ada orang-orang yang mengkritik agar pekerjaan kita makin maju. Walaupun tak dapat disangkal, ada juga yang mengkritik dengan tujuan menjatuhkan. Namun, tidak sedikit yang mengkritik dengan tujuan mulia, agar pekerjaan dan karya kita maksimal. Maka, orang-orang seperti ini patut didengarkan.
6. INTERNAL CALLING
Pastikan minat Anda. Apakah pekerjaan yang ditekuni sekarang sesuai dengan minat Anda? Pastikan bahwa ini panggilan hidup Anda. Karena itu sangat penting untuk menemukan panggilan hidup bagi setiap orang.
Bila pekerjaan bukan merupakan panggilan, biasanya akan menemukan kejenuhan. Seseorang mengatakan banyak orang menempatkan diri tapi bukan ditempatkan Tuhan. Internal calling, panggilan pribadi menjadi sangat penting untuk memaksimakan kinerja.
So, bagaimana dengan Anda? Apakah kelima poin di atas telah Anda miliki? Semoga Anda makin sukses karena kinerja tinggi yang Anda punyai. Tuhan menolong kita semua.
Sumber: Majalah Bahana, September 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar